Membentuk Generasi Qurani di Era Pandemi

A. Pendahuluan

Di era pandemi ini, kita tidak dapat dipisahkan dari kehidupan yang serba online, mulai dari belanja, belajar, mengajar, dan rapat bahkan main games pun dilakukan secara online. Kondisi ini tentu menyebabkan setiap orang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap gadget. Ketergantungan ini dapat berdampak positif dan negatif. Khususnya dampak negatif, sangat meresahkan para pengajar, pendidik dan orang tua, bahkan masyarakat umum. Kondisi ini memungkinkan pelajar dan atau anak anak untuk mengunggah konten negatif secara bebas yang dapat melalaikan dan bahkan merusak akhlak anak dan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Oleh karena itu bagi pendidik atau orangtua hendaknya melakukan strategi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif dari penggunaan gadget tersebut. Dampak dari pandemi ini yang bisa menimbulkan keresahan dan stres di kalangan masyarakat, sehingga kita perlu untuk lebih banyak mengingat Allah SWT sang pencipta dan maha kuasa untuk memberi pertolongan dalam setiap keadaan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengunggah konten positif dari teknologi berupa penggunaan aplikasi untukmempelajari membaca Al-Qurandanaplikasi menghafal Al-Quran. Kedua aplikasi ini dapat dipakai untuk mendidik anak agar mempelajari dan mencintai al-Quran sepanjang waktu.

B. Mengapa harus Quran?

Ada banyak riwayat yang menyampaikan keutamaanmembacaAl-Quran di antaranya adalah:

“Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat nanti akan datang memberikan syafaat yang baik bagi pembacanya.”(HR. Muslim)

Dalamriwayatlain dikatakan bahwa dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: Al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya,“Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadang tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu… ” kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya, dan kedua orang tuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Quran.”(HR. Thabrani dalam al-Ausath 6/51, dan dishahihkan al-Albani).

Kedua riwayat hadits di atas, sangat jelas menyampaikan keutamaan mempelajari dan membaca al-Quran bahkanmenghafalkannya. Tidak hanya berdampak pada seorang saja, tetapi manfaat dari al-Quran pun dirasakan oleh keluarga dari penghafal alquran. Keutamaan lain yang dirasakan saat membaca Al-Quran adalah adanya ketenangan jiwa dan rasa aman serta kepasrahan yang tinggi kepada Allah swt. Ketika al-Quran dibaca, rasa resah, stress dan putus asa disebabkan oleh keadaan yang muncul pada diri seseorang akan hilang. Oleh karena itu, mempelajari dan mengajarkan Al-Quran adalah salah satu kewajiban seorang muslim. Selain mengharap Ridha Allah swt, pahala dari mempelajari dan mengajarkan Al-Quran akan terus mengalir tanpa henti bagi yang mengamalkannya. Ini sesuai dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:

Rasulullah bersabda: “Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf al-Quran, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.”(HR. al-Bazzar dalam Musnadnya 7289, al-Baihaqi dalam Syuabul Iman 3449, dan yang lainnya. Al-Albani menilai hadis ini hasan).

Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda"Sesungguhnya diantara amal kebaikanyangmendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialahilmuyang disebar­luaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya” (HR. Ibnu Majah).

Menurut penelitian ditemukan bahwa pada saat anak telah menyelesaikan murojaah surat dari Al-Quran, maka otaknya berada dalam status siap menerima pelajaran baru sehingga hal ini menjadi salah satu bukti bahwa kegiatan menghafalkan Al-Quran dapat meningkatkan kecerdasan.

Setiap orang tua sebagai pendidik sejati tentu menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang terbaik sepanjang sejarah hidupnya, menjadi aset kebaikan di dunia dan akhiratnya, oleh karena itu kedua orang tua harus mempersiapkan anak anaknya dengan pendidikan terbaik dan berlandaskan pada nilai dan ajaran agama Islam. Mengajarkan al-Quran sebagai pedoman dan petunjuk hidup adalah hal yang tepat, dengan berbagai cara dan fasilitas yang ada pada masa sekarang ini. Apabila orang tua tidak memiliki ilmu dan belum mampu mengajarkan al-Quran secara baik, maka kedua aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mengajarkan anak membaca dan menghafal al-Quran, secara online. Ada aplikasi online yang langsung dibina oleh ustadz yang faham al-Quran dan ada aplikasi yang mandiri. Orang tua dapat memilih aplikasi tersebut untuk kegiatan positif anak selama masa pandemi di mana pembelajaran dilakukan secara online atau jarak jauh.

C. Teknologi untuk Mengajarkan atau Menyebarkan Ilmu

Hadirnya berbagai aplikasi tentang cara mempelajari dan membaca Al-Quran bisa kita dapatkan dengan cara men-download aplikasi tersebut melalu play-store. Hal ini sangat mudah dilakukan bahkan dengan menggunakan handphone android, sehingga belajar alquran dapat dilakukan dimana saja, baik di rumah dan di kantor atau dalam perjalanan sekalipun.

Ada beberapa aplikasi yang dapat diakses, di antaranya adalah yang ditunjukkan pada Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Aplikasi pada Playstore

No. Nama Aplikasi Logo di Play Store Fungsi Keterangan
1 Tilawati Belajar membaca Al-Quran Gratis
2 Wafa Belajar membaca Al-Quran Berbayar
3 Hafiz Quran Menghafal Quran Gratis
4 Whatsapp Chat dan Teks, untuk kegiatan setoran dan murojaah Gratis

D. Fitur-fitur pada Aplikasi

1. Fitur Melafalkan huruf/ayat dan pengulangan

Dalam mempelajari Al-Quran, tentunya memerlukan seorang guru yang dapat memberi contoh bagaimana pengucapan ayat atau huruf hijaiyyah tertentu. Baik pada aplikasiTilawatimaupunWafaterdapat fitur cara pengucapan huruf/ ayat yang ditampilkan. Pengguna dapat mendengarkan pengucapan kalimat dengan cara mengklik/menyentuh kalimat tertentu. Demikian pula aplikasiHafidz Quran, setiap surat pada al-Quran dapat diperdengarkan baik per-ayat ataupun disetting dari dan sampai dengan ayat tertentu serta dapat diputar secara berulang-ulang. Dengan konsepmultisensoryyang sangat efektif dalam kegiatan pembelajaran, pengguna dapat mengoptimalkan pembelajaran melalui indra pengilihatan, pendengaran dan mulut untuk mengucapkan ayat. Hal ini mempermudah otak untuk merekam ayat yang sedang dibaca. Dengan pengulangan dan pengucapan dalam jumlah yang cukup diharapkan ayat dapat disimpan di dalam otak pada memori jangka panjang.

2. Evaluasi berupa Quiz/puzzle games

Dalam pencapaian pembelajaran agar dapat diketahui apakah telah mencapai targetnya atau belum, maka dapat menggunakan menggunakan fitur Quiz pada aplikasiWafadan Puzzle Potongan Ayat pada aplikasiHafdz Quran.Tampilan pada aplikasi wafa sangat menarik disertai suara yang tidak membosankan. Sementara potongan puzzle pada aplikasi Hafidz cukup menstimulasi otak untuk bekerja keras. Fitur ini sangat cocok untuk kegiatan murojaah.

E. Mencari guru untuk setoran dan evaluasi

Terkait dengan belajar dan menghafal Al-Quran secara benar, bagi orang tua yang belum faham dan belum mampu membaca al-Quran dengan benar tentu menjadi kendala dalam mengajarkan al-quran bagi anaknya. Untuk mendatangkan guru yang kompeten bisa kita dapatkan melalui sosial media ataupun melalui jaringan pesantren. Guru dapat mengajar secara online. Saat ini di beberapa aplikasi sosial media bermunculan penawaran belajar al-Quran bersama guru/ustadz secara online. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh orangtua dan anak untuk belajar secara jarak jauh(online distance learning).

F. Jaga Niat dan Istiqomah

Agar upaya ini berhasil dan dapat dilakukan secara terus menerus, maka diperlukan penanaman niat yang ikhlas dan motivasi yang tinggi bahwa yang dilakukan semata-mata untuk mencapai ridha Allah sebagai amalan dunia dan akhirat. Keistiqamahan dalam murojaah harus terus dijaga agar hafalan Quran yang telah ada tidak hilang begitu saja. Kunci sukses murojaah adalah penanaman motivasi yang tinggi kepada para pembelajar dan penghafal al-Quran, sehingga tidak larut dan mudah bangkit saat bosan melanda. Pemberian reward juga sangat penting bagi anak-anak yang telah mencapai target yang telah ditetapkan. Semoga upaya mengajarkan membaca dan menghafal al-Quran kepada anak-anak menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir dan melahirkan anak-anak sholeh yang senantiasa memohonkan ampun untuk kedua orang tuanya. Aamiin

Demikian tulisan ini semoga bermanfaat.

Ade Ratnasari

Dosen Prodi S1 Teknik Informatika

Fakultas Sains dan TeknologiUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

198012172006042002@uin-suka.ac.id

Kolom Terkait

Kolom Terpopuler