Survival of The Fittest : Inovasi di Tengah Pandemi

Saat ini dunia mengalami Pandemi Covid19, banyak negara dengan kearifan lokal masing-masing membuat inovasi, terobosan, dan hal-hal lain untuk mengerem dan bertahan dari Covid19. Belajar dari Vietnam yang menjadi salah satu dari sedikit negara yang berhasil dalam menekan penyebaran Covid19. Pendekatan top-down (struktur pemerintah dari atas ke bawah) yang dilakukan pemerintah Vietnam, dan munculnya ATM beras oleh komunitas masyarakat yang hadir tanpa dikomando oleh pemerintah. ATM itu, Beras disimpan di dalam tong raksasa dan disalurkan melalui pipa ke alat dispenser. Ketika seseorang menekan tombol pada "ATM" mesin tersebut akan mengucurkan beras sebanyak 1,5 Kg setiap penarikan. Kreativitas dan inovasi yang sangat bagus membantu banyak orang dan akhirnya ditiru di tempat lain misalnya di indonesia dengan sodaqoh bahan makanan.

"'Rice ATMs' Dispense Free Food to Out-of-Work Vietnamese ...." 24 Apr. 2020, https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-04-24/-rice-atms-dispense-free-food-to-out-of-work-vietnamese. Accessed 21 Jun. 2020.

Untuk beradaptasi dengan zaman Nalar kreatif dan Inovatif sangat diperlukan seperti dikatakan oleh Charles Darwin ’’Survival of the fittest’’. Fittest berarti mampu beradaptasi dengan lingkungan. Jadi, kunci survive itu bukan yang paling kuat atau paling cerdas, tapi yang paling adaptif dengan kata lain kreatif dan inovatif.

Seperti halnya kreativitas dan inovasi juga pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, misalnya dalam perang Khandaq. Kekuatan muslim yang hanya 3.000 orang diperkirakan tidak akan mampu melawan 10.000 penyerang. Maka nabi membuat diskusi terbuka untuk menyerap ide dari para sahabat hingga salah satu sahabat bernama Salman Al Farisi hadir dengan ide membuat parit untuk menghalau pasukan kavaleri dan infantri. Terbukti inovasi ini berhasil mencegah perang besar terjadi dengan korban tidak sampai 20 orang di kedua belah pihak.

"Battle of the Trench - Wikipedia." https://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_the_Trench. Accessed 21 Jun. 2020.

Lalu, apa inovasi yang bisa kita lakukan di masa pandemi ini? Ijinkan saya bercerita tentang inovasi yang dilakukan Kantor Admisi UIN Sunan Kalijaga. Admisi merupakan kantor penerimaan mahasiswa baru yang mempunyai tugas untuk melakukan promosi, penyelenggaraan seleksi dan mengumumkan hasil seleksi. Ketika pemerintah mengumumkan COVID-19 telah masuk ke Indonesia Maret 2020, kantor Admisi sedang mempersiapkan Ujian Sarjana jalur CBT (Computer Based Test) kemudian diputuskan CBT ditunda dengan pertimbangan tidak bisa menjamin kesehatan dan keselamatan peserta maupun panitia Ujian. Kemudian pencarian alternatif dimulai, muncul beberapa opsi misalnya : mengganti test dengan nilai Raport; CBT dilakukan dari rumah dengan komputer masing; dan kombinasi nilai Raport dan CTB dari rumah. Setelah rapat dengan pimpinan UIN Sunan Kalijaga opsi yang dipilih adalah CBT dari rumah.

CBT dari rumah diyakini lebih aman tetapi muncul keraguan apakah peserta ujian mempunyai laptop, apakah peserta ujian dapat mengerjakan dengan jujur jika tidak ada Pengawas. Setelah melakukan riset ternyata di luar negeri terdapat layanan yang bernama Proctored Test - test dengan pengawasan langsung melalui webcam, kantor Admisi hubungi penyedia layanan tersebut dan ternyata harga yang ditawarkan terlalu mahal untuk UIN Sunan Kalijaga.

Membuat aplikasi Android akhirnya menjadi jalan yang ditempuh, dengan membentuk tim dan melibatkan mahasiswa teknik Informatika S1 dan S2 untuk memodifikasi sistem CBT yang ada di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta agar dapat menjawab masalah CBT dari rumah. Pada awal pengembangan CBT memanfaatkan kamera depan android peserta ujian untuk meng-capture peserta ujian. Kemudian menambah beberapa fitur baru, misalnya realtime notification, Audio Recording, AI Face Recognition, Activity Logging, dan banyak fitur lain untuk “mengamankan” jalannya ujian CBT dari rumah.

Tampilan dari sistem pengawasan CBT UIN SUKA.

Saya yakin kita semua menemukan kretivitas dan inovasi dalam menjalani semua hal di masa sulit ini. Tetap semangat, taati anjuran pemerintah, jaga diri, jaga imunitas. Sungguh kita berdoa semoga Allah SWT segera mengangkat wabah pandemi Covid-19 ini dan kita semua menjadi manusia unggul, kreatif dan inovatif.

Ir. Aulia Faqih Rifa’i, M.Kom

aulia.faqih@uin-suka.ac.id

Ketua Kantor Pusat Admisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dosen Prodi S1-Teknik Informatika,

Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kolom Terkait

Kolom Terpopuler